Alquran merupakan kitab akidah, ilmu, pengarahan dan disiplin dalam
kehidupan. Alquran telah menempuh banyak cara, dan telah mengikuti banyak
metode pendidikan yang berbeda- beda. Ada sebahagian berbentuk teori dan juga
dalam bentuk praktek, untuk memenuhi tujuan diturunkannya alquran, salahsatunya
yaitu untuk memelihara hikmah, pelajaran yang baik, berdebat dengan sesuatu
yang lebih baik, memakai metode – metode bahasa dan uraian yang jelas, cerita –
cerita, perumpamaan, hikmah – hikmah dan lain sebagainya dari sesuatu yang
punya efek pada jiwa dan dapat mengontrol hati.
Nabi Muhammad pernah merubah tekanan suaranya, dan menampakkan
perasaannya pada ucapannya, Nabi pernah berkhutbah meninggikan suaranya, dan
wajahnya memerah seolah dia menghalau tentara. Kadang – kadang Nabi merobah
gaya duduknya dan mengulangi perkataannya seperti dalam Hadits tentang dosa
besar. Disana dia bertekuk kaki kemudian duduk sambil berkata: “ Ketahuilah!
Dan Perkataan bohong, Ketahuilah! Dan Saksi palsu”. Terus menerus mengulanginya
hingga kami (red:sahabat) berkata: “ mudah-mudahan Nabi diam.
Terhadap guru harus berkarya dalam metode mengajar dan temanya, dan
harus mengusahakan pengetahuan manusia untuk mencapai kepada tujuan yang ada pada
para guru.
Sebahagian ulama pendidikan memberi nasehat dengan memasukkan sebahagian
keganjilan dan cara untuk memperbaharui keaktifan dan keinginan.