mubarak's

Saturday, March 21, 2015

Sejarah konstribusi peradaban Islam melalui Perang Salib

Sejarah konstribusi peradaban Islam melalui Perang Salib
a.      Perang Salib Sarana Mengalirnya Ilmu Pengetahuan Ke Barat.
Pasca penyerbuan selama 2 abad selamanya, para tentara salib telah menyesuaikan diri dengan kehidupan yang ada di timur. Mereka melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh kaum muslimin di timur dari segi ilmu militer, ilmu pertambangan, ilmu pemerintahan, ilmu navigasi (pelayaran) dan lainnya, sehingga mereka mentranformasi budaya, peradaban (civilization) dan keilmuan ke barat.[1] Tentara salib membawa apa saja ke Eropa yang didapatkan di timur berupa buku – buku pengetahuan, dan lain sebagai
nya.[2]
Setelah perang salib berakhir maka bangsa Eropa mengenal lebih dekat tentang dunia Islam dan bangsa timur, terjadi pertukaran ide, pemikiran dan peradaban. Pertumbuhan intelektual di barat lebih maju dan timbullah gerakan reaisance di Eropa.[3] Sehingga dapat kita katakan bahwa kemajuan di Eropa merupakan hasil Transformasi peradaban dari Bangsa Timur.
Perang salib telah menimbulkan beberapa akibat penting dalam sejarah dunia. Perang salib membawa kontak lansung dengan dunia muslim dan terjalinnya hubungan timur dan barat. Kontak dan hubungan ini menimbulkan saling tukar pikiran antara dua belah pihak. Pengetahuan orang timur yang progresif dan maju memberi daya dorong besar bagi pertumbuhan intelektual Eropa Barat. Hal ini sangatlah penting yang dapat menumbuhkan Renaisans di Eropa. [4]
Keuntungan perang salib bagi Eropa adalah menambah lapangan perdagangan, mempelajari kesenian,  dan penemuan penting, seperti kompas pelaut, kincir angina, dan sebagainya dari orang Islam. Mereka juga dapat mengetahui cara bertani yang maju dan mempelajari kehidupan industry timur yang lebih berkembang.[5]
Kegiatan perdagangan lebih mengarah pada perkembangan kegiatan maritime diLaut Tengah, orang – orang Islam yang pernah mengusai Laut Tengah kehilangan kekuasaan, dengan demikian orang Eropa bebas menggunakan jalur laut melalui Laut Tengah tersebut.[6]
Perang salib memberi dampak yang signifikan, perang salib beararti perjumpaan antara dunia yang biadab dengan dunia yang berkebudayaan tinggi. Orang-orang Islam tidak belajar suatu apapun dari ksatria-ksatria buas dari Timur. Mereka kagum terus-menerus. Yang paling penting bagi sejara gereja ialah bahwa orang-orang Arab menjadi guru filsafat bagi mereka. Sesungguhnya, filsafat yang mereka peroleh dari orang Arab itu ialah filsafat Yunani.[7]

Komentar Tokoh atas kemajuan


[1] Ismail R. Al-Faruqi, The Culture Atlas Of Islam, (New York: Macmillan, 1986), hlm. 257.
[2] Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, Cet. 2, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 236.
[3] K. Ali, Sejarah Islam (Tarikh Pramodern), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 286.
[4] Dedi supriadi, Sejarah Peradaban Islam., (Bandung: Pustaka Setia, 2008),  hlm. 174.
[5] Matroji, Sejarah untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2004),  hlm. 175
[6] Matroji, Sejarah untuk SMP Kela …, hlm. 175.
[7] Th. Van Den End, Sejarah Perjumpaan Gereja Dan Islam, (Jakarta: Sekolah Tinggi Teologi, 1997 ), hlm. 84